Biji bunga teratai dipercaya dapat memberikan banyak manfaat positif bagi kesehatan. |
IDNHits.com - Biji tanaman teratai yang sering kali terlupakan ternyata memiliki potensi sebagai sumber nutrisi yang bermanfaat.
Terlepas dari penampilan mereka yang unik, biji teratai telah menarik perhatian penelitian karena potensi khasiatnya.
Beberapa penelitian telah mengungkapkan bahwa biji teratai dapat memiliki beragam manfaat, mulai dari kemampuannya meredakan nyeri hingga potensi dalam mendukung kesehatan organ hati.
Tapi apa sebenarnya yang terkandung dalam biji teratai sehingga mereka memiliki potensi kesehatan yang begitu besar?
Simak penjelasan tentang kandungan gizi biji teratai, serta manfaat yang bisa diperoleh darinya.
1. Melindungi dari kanker
Salah satu manfaat yang menarik dari tanaman teratai adalah potensi perlindungan terhadap berbagai jenis kanker.
Meskipun manfaat ini tidak ditemukan dalam biji teratai langsung, namun berasal dari ekstrak yang dihasilkan dari tanaman ini.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Applied Food Research telah mengungkapkan bahwa ekstrak teratai mengandung fitokimia yang memiliki peran penting dalam upaya pencegahan terhadap kanker payudara dan prostat. Fitokimia ini dapat memiliki sifat antikanker yang kuat.
Selain itu, ekstrak dari akar dan daun teratai juga telah menunjukkan potensi dalam menghambat pertumbuhan sel kanker rahim dalam penelitian laboratorium.
Namun, penting untuk diingat bahwa penelitian ini masih dalam tahap awal dan dilakukan pada sel di laboratorium. Untuk membuktikan efektivitasnya pada manusia, diperlukan studi lebih lanjut yang lebih mendalam dan penelitian klinis.
Meski demikian, temuan ini memberikan titik awal yang menarik dalam penelitian tentang potensi biji teratai dalam membantu melindungi tubuh kita dari risiko kanker yang serius.
Dengan penelitian lebih lanjut, kita mungkin akan mendapatkan wawasan yang lebih baik tentang cara biji teratai dan ekstraknya dapat dimanfaatkan dalam upaya pencegahan dan pengobatan kanker di masa depan.
2. Menurunkan nyeri dan mengurangi kecemasan
Selain potensi antikanker yang menarik, penelitian yang sama juga mengungkapkan manfaat lain dari ekstrak biji teratai.
Ekstrak etanol dari biji teratai ternyata memiliki kemampuan untuk mengurangi sensasi nyeri ringan pada tikus.
Biji teratai yang dikeringkan mengandung sejumlah komponen aktif, seperti antioksidan, alkaloid, saponin, tanin, glikosida jantung, flavonoid, dan terpenoid.
Kombinasi kandungan ini memberikan biji teratai sifat anticemas, antidepresan, antiradang, dan penenang yang dapat mengurangi rasa sakit.
Kemampuan biji teratai dalam mengurangi nyeri dan kecemasan ini mengandalkan sifat-sifat alami dari komponen-komponen tersebut.
Antioksidan membantu melindungi sel-sel dari kerusakan dan peradangan, sementara alkaloid dan terpenoid dapat memiliki efek menenangkan pada sistem saraf.
Meskipun penelitian ini menarik dan memberikan wawasan awal yang berpotensi untuk manfaat kesehatan, perlu diingat bahwa temuan ini masih berbasis pada penelitian pada hewan percobaan, khususnya tikus.
Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut yang melibatkan manusia untuk memahami secara lebih mendalam bagaimana biji teratai dan ekstraknya dapat digunakan dalam konteks pengurangan nyeri dan kecemasan pada manusia.
3. Melindungi organ hati
Tanaman obat yang mengandung berbagai senyawa seperti asam fenolik, flavonoid, alkaloid, diterpenoid, monoterpenoid, kurkuminoid, dan antrakuinon telah lama diakui memiliki aktivitas yang melindungi kesehatan hati, disebut juga sebagai hepatoprotektor.
Ternyata bagian biji dan bunga teratai mengandung beragam senyawa-senyawa ini. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Jordan Journal of Biological Sciences, ditemukan bahwa pemberian ekstrak biji dan daun teratai dengan dosis 250 mg/kg, dua kali dalam dua minggu, memiliki potensi untuk melindungi hati dari kerusakan yang terkait dengan penggunaan aspirin pada tikus.
Temuan ini menunjukkan potensi biji dan bunga teratai dalam melindungi organ hati. Namun, seperti pada penelitian lainnya, diperlukan studi lebih lanjut untuk memahami cara kerjanya dan sejauh mana potensinya dalam melindungi hati manusia.
Tetapi hasil ini memberikan wawasan yang menarik dalam upaya untuk mengeksplorasi manfaat kesehatan dari tanaman teratai yang mungkin dapat digunakan dalam perlindungan dan perawatan hati manusia di masa depan.
4. Bermanfaat positif bagi penderita diabetes
Tanaman teratai ternyata memiliki manfaat yang menarik bagi individu yang menderita diabetes.
Kandungan nymphayol dalam teratai telah menunjukkan potensi untuk meningkatkan kadar insulin pada tikus yang mengalami diabetes.
Pemberian ekstrak biji teratai dilaporkan memberikan manfaat dengan mengurangi kadar glukosa darah dan merangsang regenerasi sel beta pankreas.
Ini adalah langkah positif dalam pengelolaan diabetes, karena sel beta pankreas bertanggung jawab untuk memproduksi insulin.
Tidak hanya itu, ekstrak akar teratai juga telah diidentifikasi sebagai terapi herbal yang berpotensi untuk mengelola diabetes tipe 2 dan obesitas.
Ekstrak ini dapat membantu mengatur tekanan gula darah dan mengurangi stres oksidatif pada jaringan endokrin.
Meskipun temuan ini menarik, perlu diingat bahwa penelitian lebih lanjut pada manusia masih diperlukan untuk memahami sejauh mana potensi tanaman teratai dalam membantu individu yang menderita diabetes.
Tetapi temuan ini memberikan wawasan yang menarik tentang potensi penggunaan teratai dalam pengelolaan diabetes yang lebih efektif dan alami.
5. Melawan infeksi bakteri
Selain manfaatnya yang telah dibahas sebelumnya, penelitian yang sama juga mengungkapkan aktivitas antimikroba yang menarik dari biji teratai.
Biji teratai kering terbukti memiliki senyawa-senyawa yang dapat melawan bakteri, bahkan bakteri yang resisten terhadap berbagai jenis obat.
Kandungan seperti antrakuinon, alkaloid, terpen, gula deoksi, dan glikosida yang ditemukan dalam biji teratai kering telah terbukti bermanfaat dalam mengendalikan pertumbuhan bakteri dan jamur.
Ini memiliki potensi dalam melawan berbagai jenis mikroorganisme, termasuk Enterobacter spp., C.albicans, dan A.flavus, yang merupakan penyebab infeksi telinga tengah (otitis media).
Temuan ini memberikan dorongan penting dalam penelitian tentang potensi biji teratai dalam pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri dan jamur.
Namun, sebagian besar penelitian ini masih dalam tahap awal dan dilakukan dalam lingkungan laboratorium.
Oleh karena itu, lebih banyak penelitian yang dibutuhkan untuk memahami secara lebih mendalam cara biji teratai dapat digunakan sebagai agen antimikroba yang efektif pada manusia, dan sejauh mana potensinya dalam pengobatan infeksi yang lebih luas.