![]() |
Poster film animasi JUMBO. (Dok. Visinema Studios) |
IDNHITS.COM - Industri film Indonesia mencatat babak baru yang membanggakan lewat karya animasi lokal. Film JUMBO, besutan Visinema Studios, berhasil memecahkan rekor sebagai film animasi Indonesia dengan jumlah penonton terbanyak sepanjang masa—menembus angka 6 juta penonton hanya dalam 22 hari penayangan.
Prestasi gemilang ini sekaligus menandai titik balik bagi animasi Indonesia yang selama ini kerap dipandang sebelah mata.
Dirilis pada akhir Maret 2025, JUMBO langsung mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat.
Dalam kurun enam hari pertama, film ini sudah meraih lebih dari satu juta penonton, menjadikannya film animasi pertama dalam sejarah Indonesia yang mencapai angka tersebut dalam waktu kurang dari seminggu.
Sebagai informasi, rekor sebelumnya dipegang oleh Si Juki The Movie (2017) dengan total 642.312 penonton.
Melalui unggahan resmi di akun Instagram pada Kamis, 24 April 2025, pihak produksi mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaan mereka.
Dalam caption unggahan tersebut, tertulis bahwa JUMBO telah “menyentuh hati dari anak-anak sampai dewasa”, menegaskan daya tarik lintas generasi yang berhasil dihadirkan film ini.
Kebangkitan animasi lokal
Selama ini, animasi lokal dihadapkan pada berbagai tantangan mulai dari keterbatasan dana, teknologi, hingga sumber daya manusia.
Namun JUMBO hadir sebagai bukti bahwa keterbatasan tersebut bisa diatasi dengan kolaborasi, dedikasi, dan kreativitas.
Dengan lebih dari 6 juta penonton, film ini tidak hanya mengalahkan rekor animasi sebelumnya, tetapi juga meraih posisi sebagai salah satu film Indonesia dengan pertumbuhan penonton tercepat.
Respons positif dari publik menjadi sinyal bahwa pasar domestik siap menyambut karya animasi lokal, asal disuguhkan dengan kualitas yang kuat secara naratif dan visual.
Proyek ambisius Visinema Studios
Mengutip Inca Berita, film JUMBO merupakan proyek animasi perdana dari Visinema Studios, rumah produksi yang dikenal lewat film-film emosional seperti Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini.
Keberhasilan besar ini menunjukkan bahwa ekspansi Visinema ke dunia animasi bukan hanya keputusan strategis, tapi juga langkah yang berhasil menggaet hati penonton Indonesia.
Dalam proses produksinya, lebih dari 420 tenaga kreatif lokal terlibat secara langsung. Kolaborasi masif ini membuktikan bahwa animator dan pekerja kreatif Indonesia memiliki kapasitas bersaing di tingkat global.
Film ini juga menjadi debut penyutradaraan Ryan Adriandhy di ranah animasi. Dikenal sebelumnya sebagai komika dan penulis, Ryan membawa pendekatan cerita yang segar dan emosional.
Dengan sentuhan personal dan gaya narasi yang kuat, ia berhasil menghidupkan karakter-karakter dalam JUMBO sehingga terasa dekat dan menyentuh bagi semua kalangan.
Apresiasi publik
Tak hanya dari segi jumlah penonton, keberhasilan JUMBO juga tercermin dari antusiasme luar biasa di media sosial. Banyak netizen mengaku tersentuh dan bangga atas kualitas film yang diproduksi anak bangsa ini.
Dukungan publik yang luas ini membawa harapan baru bahwa film animasi Indonesia bisa tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.
Banyak pula warganet yang menyerukan pentingnya dukungan pemerintah dalam memperkuat ekosistem animasi lokal agar bisa bersaing di level internasional.
JUMBO: Bukan sekadar film, tapi gerakan budaya
Dengan capaian ini, JUMBO tidak hanya tercatat dalam sejarah perfilman nasional sebagai film animasi terlaris, tapi juga sebagai ikon kebangkitan animasi Indonesia.
Ia menjadi simbol bahwa karya lokal bisa mendobrak stigma, menciptakan gebrakan, dan menginspirasi generasi kreator berikutnya.
Lewat cerita hangat, visual yang memikat, dan nilai-nilai universal yang menyentuh hati, JUMBO telah menempatkan dirinya bukan hanya sebagai hiburan keluarga, tetapi juga sebagai tonggak penting dalam evolusi industri kreatif Tanah Air.