![]() |
Ilustrasi. Mencari info lowongan pekerjaan. (Dok. Canva) |
IDNHITS.COM - Memasuki dunia kerja merupakan fase penting dalam kehidupan banyak orang, termasuk generasi muda seperti Gen Z.
Di era digital seperti sekarang, informasi seputar lowongan kerja tersebar luas dan dapat diakses dengan mudah melalui internet dan media sosial.
Namun, kemudahan ini ternyata memiliki sisi gelap: maraknya info loker palsu yang dapat merugikan pencari kerja, baik secara materiil maupun psikologis.
Oleh karena itu, penting bagi Gen Z untuk memahami tips cari lowongan kerja yang aman dan mengetahui cara mengenali serta menghindari penipuan lowongan kerja.
Generasi Z, yang lahir pada rentang tahun 1997 hingga 2012, dikenal sebagai generasi yang sangat akrab dengan teknologi. Mereka tumbuh di tengah arus informasi yang sangat cepat dan masif.
Namun, kedekatan dengan dunia digital tidak menjamin bahwa mereka selalu mampu membedakan mana informasi yang valid dan mana yang menyesatkan.
Oleh sebab itu, edukasi terkait ciri-ciri info loker palsu dan bagaimana memilih info loker tepercaya sangat penting diberikan secara detail dan menyeluruh.
Berikut ini adalah panduan lengkap dan tips cari lowongan kerja yang aman bagi Gen Z agar terhindar dari jebakan penipuan dan dapat memperoleh pekerjaan impian dengan cara yang benar dan bertanggung jawab sebagaimana dirangkum dari laman Inca Berita.
1. Selalu verifikasi sumber informasi
Langkah paling mendasar untuk menghindari info loker palsu adalah dengan selalu mengecek sumber informasi. Pastikan lowongan yang ditemukan berasal dari kanal resmi, seperti situs rekrutmen tepercaya (misalnya JobStreet, LinkedIn, Kalibrr, Glints, dan Karir.com), situs resmi perusahaan, atau akun media sosial resmi perusahaan yang telah terverifikasi.
Hindari mengambil informasi dari grup WhatsApp, akun Instagram tanpa centang biru, atau akun Telegram yang tidak jelas asal-usulnya.
Ciri khas info loker palsu sering kali berasal dari akun anonim, tidak mencantumkan informasi perusahaan dengan jelas, atau menggunakan bahasa promosi yang terlalu bombastis.
Jika sebuah postingan menyebutkan "gaji besar tanpa syarat," "bekerja dari rumah dengan penghasilan jutaan," atau meminta transfer uang untuk proses rekrutmen, maka patut dicurigai sebagai modus penipuan.
2. Cek kredibilitas perusahaan
Sebelum mengirim lamaran, penting untuk melakukan riset singkat mengenai perusahaan yang membuka lowongan.
Gunakan Google atau situs resmi seperti Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker.go.id), Direktorat Jenderal Pajak (untuk cek NPWP perusahaan), serta website perusahaan itu sendiri.
Jika nama perusahaan sulit ditemukan di internet atau informasi yang tersedia sangat minim, maka bisa jadi itu adalah info loker palsu.
Jangan ragu untuk mencari ulasan dari mantan karyawan di platform seperti Glassdoor atau Jobplanet. Testimoni dari orang dalam atau mantan pekerja bisa memberikan gambaran mengenai reputasi perusahaan, sistem kerja, serta budaya kerja yang berlaku.
Dengan melakukan verifikasi menyeluruh, kamu dapat menghindari jebakan penipuan yang berkedok sebagai rekrutmen profesional.
3. Hindari lowongan yang meminta uang di awal
Salah satu ciri paling mencolok dari info loker palsu adalah permintaan pembayaran di awal proses rekrutmen. Ini bisa berupa biaya administrasi, biaya pelatihan, hingga pembayaran untuk seragam atau perlengkapan kerja.
Perusahaan yang benar dan profesional tidak akan meminta bayaran kepada pelamar kerja dalam bentuk apa pun.
Jika kamu diminta mentransfer uang dengan alasan apa pun, segera hentikan proses tersebut. Simpan bukti percakapan dan laporkan akun atau pihak yang bersangkutan ke platform tempat lowongan itu diposting atau bahkan ke kepolisian jika perlu.
Modus seperti ini sering kali menargetkan pencari kerja pemula yang belum banyak pengalaman.
![]() |
Ilustrasi. Pelamar kerja. (Dok. Ist) |
4. Gunakan platform info loker tepercaya
Untuk menghindari info loker palsu, manfaatkan platform lowongan kerja yang sudah diakui kredibilitasnya. Situs seperti LinkedIn, Glints, Kalibrr, hingga situs milik pemerintah seperti Karirhub Kemnaker memiliki sistem verifikasi terhadap perusahaan yang mendaftar sebagai penyedia lowongan.
Platform ini biasanya juga menyediakan informasi detail terkait posisi yang ditawarkan, lokasi kerja, hingga syarat dan ketentuan kerja.
Menggunakan platform tepercaya juga memudahkan kamu membangun profil profesional dan memperluas jaringan.
Beberapa situs bahkan memberikan notifikasi jika ada perusahaan mencurigakan atau melanggar kebijakan. Dengan demikian, kamu tidak hanya mendapat info loker, tapi juga perlindungan dan edukasi selama proses pencarian kerja.
5. Waspadai bahasa yang terlalu promosi
Penipuan info loker sering menggunakan kata-kata yang bombastis dan menjanjikan sesuatu yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.
Contoh: "Dibutuhkan segera! Gaji Rp10 juta tanpa pengalaman!" atau "Kerja ringan dari rumah, cukup main HP, penghasilan jutaan!". Kalimat-kalimat seperti ini seharusnya langsung menimbulkan kecurigaan.
Lowongan kerja yang asli biasanya menjelaskan tanggung jawab pekerjaan, kualifikasi yang dibutuhkan, dan informasi kontak yang jelas.
Hindari lowongan yang penuh tanda seru, menggunakan huruf kapital semua, atau terlalu menekankan sisi keuntungan finansial tanpa menyebutkan rincian pekerjaan yang jelas.
6. Konfirmasi langsung ke perusahaan
Jika kamu masih ragu terhadap sebuah lowongan kerja, jangan ragu untuk menghubungi perusahaan secara langsung melalui email atau nomor resmi yang tertera di situs perusahaan. Tanyakan apakah benar perusahaan sedang membuka lowongan dan konfirmasi detailnya. Ini adalah cara terbaik untuk memastikan keaslian info loker.
Banyak perusahaan menghargai inisiatif seperti ini karena menunjukkan bahwa kamu adalah calon pekerja yang serius dan berhati-hati.
Jika perusahaan sulit dihubungi atau tidak merespons pertanyaan sederhana seputar rekrutmen, sebaiknya tinggalkan saja lowongan tersebut.
7. Pelajari dan ikuti akun edukasi karier
Untuk memperluas wawasan tentang dunia kerja dan menghindari jebakan penipuan, Gen Z disarankan untuk mengikuti akun-akun edukasi karier di media sosial.
Banyak kreator konten profesional yang membagikan tips cari lowongan kerja, simulasi wawancara, hingga edukasi seputar ciri-ciri info loker palsu. Misalnya seperti akun Instagram @hrdbacot, @siker.id, atau platform edukatif seperti Ziliun dan Cakap.
Selain itu, kamu juga bisa mengikuti webinar, pelatihan daring, dan kelas gratis yang sering diselenggarakan oleh platform karier atau lembaga pemerintah. Dengan pengetahuan yang terus diperbarui, kamu bisa lebih percaya diri dan sigap dalam memilih info loker tepercaya.
8. Simpan bukti dan laporkan penipuan
Jika kamu pernah mengalami atau menemukan kasus penipuan lowongan kerja, sangat penting untuk menyimpan semua bukti, mulai dari percakapan, screenshot lowongan, hingga bukti transfer (jika ada). Laporan kamu bisa membantu orang lain agar tidak menjadi korban berikutnya.
Laporkan ke situs tempat lowongan itu ditemukan, dan jika perlu, adukan ke kepolisian atau lembaga perlindungan konsumen.
Kamu juga bisa menghubungi Kominfo atau lapor.go.id sebagai bentuk tindakan aktif dalam melawan penipuan digital. Dengan melapor, kamu turut menciptakan ekosistem rekrutmen yang lebih aman dan transparan.
Bagi Gen Z yang sedang dalam tahap mencari pekerjaan, kewaspadaan adalah kunci utama agar tidak terjerumus ke dalam jebakan info loker palsu.
Dengan mengikuti tips cari lowongan kerja di atas dan selalu memastikan bahwa info loker berasal dari sumber tepercaya, kamu dapat menghindari risiko penipuan dan lebih fokus dalam membangun karier.
Jadikan proses mencari kerja sebagai perjalanan yang tidak hanya menghasilkan pekerjaan, tetapi juga memperkaya pengetahuan dan pengalaman.
Dengan sikap kritis, riset yang cermat, dan ketekunan, kamu akan lebih siap menghadapi dunia kerja yang dinamis dan penuh tantangan.